Sabtu, 11 April 2009

Standart budidaya jamur tiram

I. PENDAHULUAN
Jamur merupakan tanaman yang berinti, berspora, tidak berklorofil berupa sel atau benang-benang bercabang. Karena tidak berklorofil, kehidupan jamur mengambil makanan yang sudah dibuat oleh organisme lain yang telah mati

Jamur tiram bila kita budidayakan akan mendapat manfaat berganda. Selain rasanya lezat mengandung gizi yang cukup besar manfaatnya bagi kesehatan manusia sehingga jamur tiram dapat dianjurkan sebagai bahan makanan bergizi tinggi dalam menu sehari- hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains Kementrian Industri Thailand bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram atau Oyster mushroom adalah protein 5,94 %; karbohidrat 50,59 %; serat 1,56 %; lemak 0,17 % dan abu 1,14 %. Selain kandungan ini, Setiap 100 gr jamur tiram segar ternyata juga mengandung 45,65 kalori; 8,9 mg kalsium: 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor. 0,15 mg Vitamin B1; 0,75 mg vitamin B2 dan 12,40 ing vitamin C. Dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, para ilmuwan mengemukakan bahwa kandungan senyawa kimia khas jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit manusia seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.

Staf Balai Tekmk>gi Pertanion, J1. dr Opto 17 tilp (0341) 426865 Lowa%-MalangMateri disampaikan pada Dikiat Purm Tugcs karyawan PT Petrokimia Gresik di BalaiTeknologi Pertafflan Bedoli-Uwang, ta~l 23 Jub 2003Secara social budaya, jamur tiram, merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang lebih murah dibandingkon obat modern. Secare ekonomis merupakan komoditas yang tinggi harganya dan dapat meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat


II. SYARAT TUMBUH
Tempat tumbuh Jamur tiram termasuk dalam jenis jamur kayu yang dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organic yang ada didalamnya. Untuk membudidayakan jamur jenis ini dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Serbuk kayu yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis kayu yang keras sebab kayu yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu kayu yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis. Kayu atau serbuk kayu yang berasal dari kayu berdaun lebar komposisi bahan kimianya lebih baik dibandingkan dengan kayu berdaun sempit atau berdaun jarum dan yang tidak mengandung getah, sebab getah pada tanaman dapat menjadi zat ekstraktif yang menghambat pertumbuhan misellium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan serbuk kayu sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu serbuk kayu yang digunakan ticlak busuk dan tidak ditumbuhi jornur jenis lain.

Untuk meningkatkan produksi jamur tiram, maka dalam campuran bahan media tumbuh selain serbuk gergaji sebagai bahan utama, perlu bahan tambahan berupa bekatul dan tepung jagung. Dalam hal ini harus dipilih bekatul dan tepung jagung yang mutunya baik, masih baru sebab jika sudah lama disimpan kemungkinan telah menggumpal atau telah mengalami fermentasi serta tidak tercampur dengan bahan-bahan lain yang dapat mengganggu pertumbuhan jamur. Kegunaan penambahan bekatul dan tepung jagung merupakan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Disamping itu perlu ditambahkan bahan-bahan lain seperti kapur ( Calsium carbonat ) sebagai sumber mineral dan pengatur pH meter

Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik Penambahan air yang tidak bersih dapat menyebabkan media terkontaminasi dengan mikroorganisme


Tingkat keasamon ( pH)
Tingkat keasaman media sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur ( Calsium carbonat )


Suhu udara
Pada budidaya jamur tiran suhu udara memegang peranan yang penting untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC dengan kelembabon 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan suhu udara antara 16 - 22 OC.


Cahaya
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam, keadaan gelap/tanpa sinar, Sebaiknya selama masa pertumbuhan misellium ditempatkan dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada cahaya badan buch tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan intensitas penyinaran ? 60 - 70 %

III. TAHAPAN DALAM KEGIATAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1. Persiapan Media Tanam
Sebelum dilakukan penanaman ( inokulasi ) bibit kedalam media tanam, perlu dilakukan persiapan-persiapan antara lain:Menyiapkan bahan dan alat yang digunakan.Mencampur serbuk kayu dengan bahan-bahan lain seperti bekatul, tepung jagung dan kapur sampai merata ( homogen ) kemudian diayak.Menambah air hingga kandungan air dalam media menjadi 60?-65 % lalu tentukan pH-nya dengan kertas lakmus.

Memasukkan media tanam kedalam kantung plastik polypropilene dan memadatkannya lalu bagian atas kantung plastik diberi cincin paralon kemudian dilubangi 1/3 bagian dengan kayu dan ditutup dengan kertas lilin serta diikat dengan karet pentil.Melakukan sterilisasi pada suhu 95 OC selama 7 - 8 jamMendinginkan media tanam selama 8 - 12 jam dalam ruangan inokulasi

2. Penanaman ( Inokulasi)
Inokulasi dilakukan setelah media tanam dingin dengan suhu antara 22 - 28 OC.Menyiapkon alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penanaman ( inokulasi ).Sterilisasi semua alat dan bahan yang akan digunakanMembuka penutup/ kertas lilin dan memasukkan bibit dari dalam botol kedalam media tanam dengan menggunakan stik inokulasi.

Menutup kembali penutup/kertas lilin dan mengikat dengan karet pentil.Memindahkan media tanam yang telah ditanami bibit tersebut kedalam ruangan inkubasi sampai tumbuh misellium jamur, Lamanya penumbuhan misellium jamur antara 45 - 60 hari.Setelah misellium memenuhi kantong plastik dipindahkan ke ruang produksi dengan membuka tutup kontong plastik dan menyemprot air secara teratur

3. Panen
Setelah 10 - 15 hari kemudian dapat dipanen untuk pertama kali, panen berikutnya setiap dua hari sekali secara teratur selama 6 bulan.

Analisa Usaha Tani Jamur Tiram ( 5.000 Polybag )

I. Biaya operasional

a. Biaya langsung
* 5.000 polybeg @ RP. 1250,- = Rp. 6.250.000,-
* Tenaga kerja ( perawatan ,panen) = Rp.3.000.000,-

b. Biaya tak langsung
Kumbung ( Rumah jamur ) = Rp. 6.000.000,-
Ukuran 7 x 20 m

Tak terduga = Rp. 500.000,-

TOTAL = Rp. 15.750.000,-

II. Penerimaan Rp. 18.000.000,-

Periode I
Tiap polybog panen 4009rHarga RP. 9000/ kgJadi : 400 x 5.000 = 2.000 kg x Rp. 9.000

Periode I : Rp. 18.000.000 - Rp.15.750.000 = Rp. 2.250.000
Periode II : Rp.18.000.000 - Rp 9.750.000 = RP. 8.250.000
Periode III : Rp.18.000.000 - Rp 9.750.000 = RP. 8.250.000
Periode IV : Rp.18.000.000-Rp 9.750.000 = RP. 8.250.000

Jumat, 10 April 2009

Berapa sih Hasil Panen Total Jamur Tiram..??

Berapa sih total hasil panen jamur tiram?

Kami seringkali mendapat pertanyaan seperti itu dalam setiap pertemuan dengan rekan-rekan, dengan investor, ataupun dengan para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian di tempat kami.
Terus terang saja, baru 6 musim terakhir ini kami dapat melakukan pencatatan yang lebih rapi untuk record dan juga pengembangan yang kami lakukan sendiri.
Pada awal kami melakukan budidaya, ekspektasi yang diberikan dari referensi buku, pelatihan, pengalaman orang lain, dan juga dari beberapa media yang menjelaskan budidaya jamur tiram sangat tinggi. Bahkan kalau Anda search di Internet, ada juga yang menyebutkan hasilnya 1kg per log dari log seberat 1kg, hehehe.., ini sih bener-bener omong kosong. Mana mungkin berat hasil panen sama dengan berat media tanamnya..? Saat mengikuti pelatihan saat itu (tahun 2000) diberi gambaran untuk budidaya, biaya perlog adalah Rp. 1000,-. Hasil panen dari jamur mencapai 1 kg dengan harga jamur saat itu Rp.4500 /kg. Berarti keuntungan mencapai 450%, kami yang mendengarkan sangat berbunga-bunga dan bersemangat sekali..

Ekspektasi tinggi itu juga yang terkadang menyebabkan pebudidaya jamur tiram agak kecewa ketika hasilnya tidak sebanyak yang dijanjikan. Memang untuk keuntungan dari sektor pertanian atau budidaya pertanian, tidaklah akan mencapai 100%. Rata-rata memiliki keuntungan 30% per musim (3 bulan) itu sudah tergolong bagus sekali. Mungkin ada untuk budidaya bunga anthurium yang pada masanya dapat menghasilkan uang berlipat, tapi itu hanya semacam hobi sesaat saja. Seperti booming harga ikan koi, ikan arwana, ikan cupang, dsb, harga bukan lagi ditentukan oleh kualitas produk, tetapi terkadang juga dari gengsi, keyakinan, hokki, dsb...

Hasil panen dari kami selama 6 musim terakhir ini mungkin bisa menjadi refferensi aja. Tapi jika dari rekan-rekan sesama pebudidaya jamur ada yang lebih baik, kami juga ingin belajar lebih lagi.

Berikut ini sedikit refferensi dari FOOD AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATION for Asia Pasific. Bangkok Thailand.

Dalam tatacara budidaya yang dikembangkan di Thailand, berat log jamur di kisaran 800 – 1000 gram per log. Teks aslinya sbb :




Check weight of bags (should be between 800-1000 grams per bag)


Dari berat log tersebut, mereka merefferensikan hasil antara 250 – 350 gram jamur dari 4 – 5 kali panen.





Note: A bag of mushrooms should yield between 250 – 350 grams of mushrooms in 4 to 5 flushes. Bags lose much of their weight once they have exhausted their production.




Jika dihitung perbandingan berat panen terhadap berat log, maka hasil panen jamur adalah 250gram : 800 gram = 31,25%350 gram : 1000 gram = 35%.Kesimpulan kami panen jamur di kisaran 30% - 35% dari berat log.Log yang kami budidayakan memiliki berat rata-rata 1400 gram seperti yang tampak pada foto berikut ini:

Jadi potensi hasil panen kami adalah di kisaran 420 gram – 490 gram dari 4 – 5 kali panen dalam 4 bulan.Berat total hasil panen itu sendiri sangat bergantung dari berbagai faktor yang antara lain nutrisi dalam log, kelembaban, suhu, kebersihan, tingkat kegagalan log, dan perawatan dari log itu sendiri. Menurut pengalaman, hasil terbaik yang kami dapatkan masih di kisaran 380 gram hingga 395 gram per log.Tapi yang menjadi catatan adalah angka 380 gram per log – 395 gram per log yang menjadi hasil kenyataan kami selama ini adalah angka yang terjual. Dalam proses pengemasan jamur tiram, tentunya terdapat proses penyortiran terhadap jamur yang kurang baik, terlalu kering, terlalu basah, kecil, dsb, sehingga angka panen kami yang sebenarnya mencapai 450 gram per log susut hingga di kisaran 390 gram per log. Inipun masih dalam kewajaran.Untuk itulah sekarang kami sendiri sedang mengembangkan proses pasca panen untuk membuat olahan jamur tiram menjadi keripik jamur, lumpia jamur, jamur goreng, botok jamur, nugget jamur dsb, sehingga untuk jamur yang dalam penjualan segarnya masuk dalam katagori tersortir, dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih menguntungkan.

Panduan dan tips pembelian baglog jamur tiram putih

Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat dikecilkan dengan membeli baglog.

Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :

- Perhatikan ukuran dan berat baglog
Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 12cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg. Di Jawa Barat, ada pula yang menggunakan baglog ukuran besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan hasil panen jamur tiram putih nantinya.



Gambar baglog kondisi miselium kosong dengan berat sekitar 1.4kg

- Perhatikan tingkat kepadatan serbuk gergaji kayu dalam baglog


Kepadatan serbuk gergaji baglog sangat menentukan hasil panennya. Semakin padat baglog tersebut, semakin banyak hasil panen jamur tiram yang didapat. Secara otomatis pula, semakin padat, maka berat baglog akan semakin berat.. Sebaiknya sebelum membeli, anda perhatikan proses pemadatan baglog yang ada, apakah menggunakan alat pemadat (yang hasilnya pasti lebih padat), atau masih dengan cara manual dengan ditusuk-tusuk saja.


- Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan utama baglog tersebut


Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah mati (dalam hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini, pemilihan jenis kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk, sehingga dapat lebih lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang agak keras contohnya seperti kayu kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg. Untuk kayu jenis sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg. Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk gergaji kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.


- Pembibitan jamur tiram


Untuk produsen baglog yang telah berpengalaman, umumnya sudah menguasai tatacara pembuatan bibit F1, F2 dari jamur tiram. Sebaiknya kita memilih produsen baglog yang demikian, karena jika kita membeli baglog dari produsen/pebudidaya yang bibit F2 nya masih beli di produsen lainnya, tentunya hal ini menunjukkan tingkat pengalaman dan pengetahuannya masih kurang. Disamping itu resiko kegagalan pertumbuhan miselium masih cukup tinggi untuk produsen yang bibitnya beli, hal ini dikarenakan mereka pun belum tahu kualitas bibit F2 yang dibelinya. Pada pengalaman kami, jenis jamur tiram dari pembelian bibit bisa berbeda-beda dengan karakteristik stren yang berbeda pula. Jika diperlukan, lihat pula contoh hasil panen jamur tiram yang ada dengan bibit yang digunakan oleh produsen tersebut, dengan demikian kita dapat dengan yakin akan hasilnya. Hal lainnya adalah, untuk produsen yang mampu membuat bibit sendiri, biasanya menggunakan bibit sebanyaknya pada baglog produksinya, ini memang akan lebih cepat menumbuhkan miselium, berbeda dengan produsen baglog yang masih membeli, tentunya mereka akan berusaha mengirit dengan memberikan sesuai takaran pada proses inokulasi (pemberian bibit pada baglog).


- Sterilisasi


Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer dengan kapasitas besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium dari steamer beton, tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.


- Pemilihan kondisi miselium dan garansinya


Produsen baglog umumnya menawarkan harga tergantung dengan kondisi miseliumnya. Untuk miselium kondisi penuh (hampir 90%) dihargai lebih tinggi daripada miselium kondisi kosong (masih baru proses inokulasi). Pembelian baglog dengan kondisi miselium kosong memiliki keuntungan yaitu kondisi inkubasi benar-benar matang di kumbung, hal ini baik untuk penumbuhan buah jamurnya, karena bisa benar-benar sesuai dengan jadual, kerugiannya adalah, resiko kegagalan tumbuh miselium tinggi, karena banyak faktor, yaitu kebersihan kumbung, kebersihan saat transportasi, suhu, kontaminasi jamur liar, dsb dst dll dan banyak faktor yang kami juga masih belum paham paham.


Untuk pembelian baglog kondisi miselium penuh, keuntungannya adalah, resiko matinya baglog sangat kecil, karena memang miselium sudah tumbuh.., hehe. Akan tetapi biasanya, terdapat faktor miselium patah di tengah atau di pinggir pada saat pemindahan dan transportasi dari ruang inkubasi produsen ke kumbung milik Anda.. Hal inilah yang menyebabkan dapat terjadi keterlambatan jadual panen antara 2 – 3 minggu dari jadual, karena baglog membutuhkan waktu untuk menambung miselium yang patah. Istilah kami adalah baglog stress saat dipindah/transportasi.

Gambar baglog kondisi miselium diatas 80%


Menurut pertimbangan kami, yang terbaik adalah membeli baglog dengan kondisi miselium sekitar 10-20%. Hal ini dikarenakan, InsyaALLAH baglog tidak mati (sudah ada miseliumnya dan tumbuh), dan resiko patah miselium juga kacil, karena memang setelah itu proses inkubasi dari 10%-100% akan dijalankan di kumbung milik Anda, bukan di ruang inkubasi produsen..

Gambar baglog kondisi miselium sekitar 10%

Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog yang gagal menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.


- Harga baglog yang wajar

Inilah bagian yang paling penting bahkan pueeentiiiiiiing buangeeeeeet. Karena yang namanya bisnis, tentu ujung ujungnya pasti duit.. Katakanlah Anda memiliki permintaan pasar jamur tiram dengan harga stabil Rp.6500/kg di tingkatan petani, memang akan lebih baik jika langsung ke user yang harga bisa mencapai Rp.9000/kg, tetapi saya menyebutkan nilai rendah dulu supaya jangan bereskpektasi terlalu tinggi dengan keuntungan, berarti untuk mencapai Break Even Poin (BEP), rumus harga baglog dan biaya operasional dan perawatan plus keuntungan adalah (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = 0.4 kg x Rp. 6500. Atau (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = Rp.2500.

Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal dihargai Rp. 2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.600/baglog. Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda sekitar Rp.600.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan. Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih mahal tentunya...

Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan, Anda sudah mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini... Karena hasil perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2600,- (Rugi Rp.400/baglog). Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari produsen lainnya saja...

- Penelitian itu perlu.

Saran kami, sebaiknya Anda melakukan survey dulu di beberapa produsen baglog, beli saja masing-masing 5 balgog, amati pertumbuhan miseliumnya, lama pertumbuhannya, dan juga timbang dengan benar hasil panennya. Mungkin semua proses ini akan memakan waktu hampir 6 bulan.., tetapi proses survey dan penelitian ini sangat perlu dilakukan agar Anda tidak mengalami kerugian dan kapok berbisnis jamur tiram pada akhirnya...

Langkah-langkah berbudidaya jamur

Proses REFRESH pada baglog jamur tiram

Refresh baglog jamur tiram putih

Ketika umur baglog sudah mencapai umur 70-80 hari, kami mengenalkan suatu metode perawatan baglog yang disebut refresh baglog. Kenapa refresh ini perlu dilakukan, dan apa tujuannya?
Umumnya jika perawatan dilakukan kurang optimal, pada saat baglog mencapai umur dua bulan lebih (sekitar 70 hari), adakalanya progress panen mengalami penurunan.
Hal ini bisa disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
- pada saat pemanenan jamur tiram, proses pemetikan yang paling baik adalah dengan
melakukan pemetikan hingga akar tangkai tercabut semua (sampai serbuk gergaji kelihatan)Jika akar tangkai (bonggol tertinggal) dapat menghalangi pertumbuhan jamur selanjutnya.
- Penyiraman yang berlebihan tanpa memperhatikan kelembaban yang sudah tinggi, biasanyadapat menyebabkan timbulnya air yang tertandon (terisi) dalam baglog. Ini dapatmenyebabkan ujung baglog menjadi mengeras.
- Kebersihan kumbung yang kurang dijaga, dapat memicu timbulnya banyak hewan sepertikepik yang juga memicu adanya ulat2 kecil.
- Banyaknya sisa bonggol dan tangkai bahkan sisa jamur tiram yang berjatuhan di lantaikumbung.
- Terdapat jamur tiram yang kemungkinan dalam proses pemanenan tertinggal atau lupatidak terpanen sehingga membusuk di baglog
- Posisi baglog pada rak yang sudah kurang lurus, miring, perlu diperhatikan.
Umumnya karena empat hal tadi, progress panen dapat menurun. Untuk menaikkan lagi hasil panen dan mengoptimalkan hasil dari baglog jamur, proses refresh ini kadangkala perlu dilakukan.Adapun tatacaranya adalah sebagai berikut :
1. Hentikan sementara proses penyiraman kumbung
2. Bersihkan kumbung dengan menyapu lantai dan membersihkan sisa tangkai, serbuk gergaji yang sering berceceran, dan sisa-sisa hasil panen jamur.
3. Cungkil dan bersihkan sisa bonggol yang terdapat dalam baglog hingga tampak kembali serbuk gergajinya.
4. Bersihkan dalam kumbung dari banyaknya sarang laba-laba yang sering muncul. Dan selama proses pembersihan ini, buka semua sirkulasi udara ke dalam kumbung.
5. Setelah proses pembersihan dan refresh dilakukan, biarkan 2 hari kumbung dan jangan disiram.
6. Pada hari ke 3, lakukan raising, penyiraman seperti biasanya untuk menaikkan kelembaban kembali.Setelah proses raising dilakukan, dalam 5 sampai 7 hari kemudian InsyaALLAH produksi jamur akan mulai meningkat. Bahkan dalam pengalaman kami, 10 hari kemudian, biasanya bisa memproduksi maksimal hingga 10% dari jumlah baglog.

Gambar jamur yang mulai bermunculan setelah proses refresh

Pengamatan pertumbuhan jamur tiram

Kami melakukan pengamatan kecil mengenai pertumbuhan tubuh buah jamur tiram putih.Pertumbuhan tubuh buah dari awal kemunculannya hingga siap untuk dituai memerlukan waktu yang cukup singkat yaitu selama 4 hari dari kondisi awal (first appear)Foto ini kami ambil di rumah kami pada awal yaitu tanggal 21 Agustus, dan jamur sudah siap untuk dituai pada tanggal 24 agustus 2007. (masih dalam perbaikan)

TESTING